Kedua sebutan di atas telah tidak asing lagi terdengar di bumi perdagangan saham, reksadana, forex sampai cryptocurrency. dengan cara biasa, long position merupakan sesuatu sebutan kala penanam modal membeli sesuatu peninggalan dengan ekspektasi kalau harga peninggalan itu hendak bertambah di era yang hendak tiba. Oleh karenanya, pembelian peninggalan dicoba dengan tujuan buat mendapatkan keuntungan di setelah itu hari.
Sebaliknya, short position merupakan kala penanam modal ataupun trader berspekulasi kalau harga peninggalan hendak menurun di era yang hendak tiba, alhasil mereka memakai strategi spesial buat berupaya menggunakan momen itu buat mendapatkan profit. Short selling juga tercantum ke dalam salah satu strategi short position.
Ilustrasinya, trader memperhitungkan angka saham industri A hendak turun sehabis memberi tahu penampilan di suku tahun 1. Setelah itu, trader meminjam 1. 000 lembar saham dengan tujuan melaksanakan“ short” saham. Trader juga langsung menjual lembar saham itu dengan harga Rp1. 500. 000 per lembarnya. Nyatanya betul, sebagian pekan setelahnya, angka saham industri A jatuh ke harga Rp1. 300. 000. Alhasil trader menemukan profit sebesar Rp200. 000 x 1. 000= Rp200. 000. 000.
Sesungguhnya, dalam pembahasan penafsiran long position serta short position mulanya, kalian dapat memandang sedikit perbandingan dari keduanya. Pada long position, penanam modal ataupun trader melaksanakan pembelian peninggalan, sebaliknya pada short position, penanam modal cuma meminjam peninggalan yang setelah itu hendak beliau jual.
Baca pula: Studi: Penanam modal Banyak di Indonesia Banyak yang Mulai Pemodalan Peninggalan Kripto
Trader long position membeli peninggalan dengan perkiraan kalau harga peninggalan hendak bertambah sesuatu dikala esok. Sedangkan itu, trader short position berperan dengan perkiraan kalau harga peninggalan hendak turun sesuatu dikala esok.
Trader long position hendak menemukan profit dengan cara langsung kala beliau menjual peninggalan yang dipunyanya. Sebaliknya trader short position butuh membeli peninggalan yang dipinjam dengan harga kecil, kemudian mengembalikan peninggalan itu pada peminjam. Profit didapat dari beda antara harga peninggalan pinjaman yang beliau jual serta harga beli peninggalan kala biayanya turun.